Memiliki Tubuh langsing tentu menjadi dambaan setiap wanita, langsing bahkan menjadi hal wajib yang harus dimiliki. banyak hal banyak cara yang dilakukan Untuk mendapatkan tubuh seksi dan ideal. dan apapun caranya tentu langsing saja tidak cukup, jika resiko kesehatan diabaikan malah berdampak negatif untuk kesehatan dan jiwa perempuan. alih alih ingin mendapatkan tubuh langsing berdampak sebaliknya. tak jarang perempuan yang masuk rumah sakit karena diet ketat diet ngawur tanpa aturan. apakah kita termasuk orang seperti itu. ada beberapa
Banyak orang yang tidak gemuk tetapi memiliki perut yang buncit, padahal lemak di perut lebih bahaya dibanding dengan lemak tempat lain di tubuh. Ada beberapa hal yang harus dihindari bila perut Anda tak ingin buncit.
Perut buncit adalah istilah untuk menggambarkan lemak berlebih yang terdapat di perut. Perut yang membuncit tidak memberi manfaat apa-apa pada kesehatan tubuh.
Sebagian besar perut buncit merupakan dampak dari berat badan yang berlebih, tapi ada juga penyebab lain, yaitu otot perut yang lemah, postur tubuh yang buruk, stres dan kelebihan hormon.
Perut buncit juga bisa menunjukkan adanya masalah gastrointestinal (pencernaan), seperti sembelit, sindrom iritasi usus, penyakit radang usus dan gastroparesis, yaitu jenis kerusakan saraf yang mempengaruhi perut.
Berikut beberapa makanan yang harus dihindari bila tak ingin perut membuncit, seperti dilansir Lifemojo, Jumat (18/3/2011):
1. Makanan gorengan
Makanan yang digoreng dapat memperlambat proses pencernaan sehingga membuat lemak menumpuk di dalam tubuh. Bila tidak ingin perut buncit, sebaiknya konsumsi lemak baik yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA).
Asam lemak ini bekerja melawan lemak visceral abdominal (lemak perut). Beberapa sumber dari asam lemak tak jenuh tunggal adalah minyak zaitun, minyak biji rami, minyak canola, minyak safflower, minyak kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kenari, kacang pinus, pistachio, panggang biji labu dan biji bunga matahari), zaitun, alpukat dan dark chocolate.
2. Garam atau sodium
Garam, bumbu asin dan makanan olahan memiliki kandungan natrium yang tinggi. Asupan makanan asin dalam jumlah yang lebih besar dapat membuat perut membuncit, karena garam dapat menarik air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan retensi air.
3. Minuman berkarbonasi (soda)
Perut adalah titik tertinggi di mana gelembung cola dapat terakumulasi. Selain itu, banyak mengonsumsi minuman soda terutama yang terbuat dari gula buatan, tentunya tidak akan membuat perut rata. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat diubah menjadi lemak lebih cepat dari yang dipikirkan, dan perut akan menjadi gudang dari lemak-lemak tersebut.
4. Makanan berkabohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana dalam makanan dapat dikonversi menjadi lemak sangat cepat oleh tubuh. Jadi kurangilah porsi nasi, roti putih, pasta, dan makanan lain yang mengandung banyak karbohidrat sederhana. Sebagai gantinya, direkomendasikan untuk konsumsi roti gandum utuh dan pasta gandum dengan karbohidrat kompleks.
5. Makanan olahan dengan lemak trans
Lemak trans yang banyak terdapat pada makanan olahan merupakan makanan yang tidak sehat. Selain itu, lemak trans juga bisa membuat perut terlihat buncit.
Sebaiknya berhati-hatilah bila ingin melakukan diet, karena diet yang salah
bisa menyebabkan Anda menjadi kurang gizi," tukas dr Saptawati Bardosono,
spesialis gizi klinik dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
kepada Kompas Female, dalam acara Obrolan Langsat "Tango Peduli
Gizi", di Rumah Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu
lalu.
Beberapa program diet yang biasanya dilakukan banyak perempuan Indonesia adalah diet karbohidrat. Padahal karbohidrat merupakan sumber utama penghasil energi dalam tubuh. "Menghilangkan atau sangat mengurangi asupan karbohidrat kompleks dari daftar menu sehari-hari, bisa mengurangi satu jenis kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh," tambahnya.
Karbohidrat terdiri atas dua macam yaitu karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti gandum, jagung, umbi-umbian, dan sagu, serta karbohidrat simpleks yang didapatkan dari gula dan pemanis buatan lainnya. Sekitar 45 sampai 65 persen kebutuhan energi harian diperoleh diperoleh dari karbohidrat. Maka diet karbohirat akan menghilangkan asupan karbohidrat kompleks dari menu santapan sehari-hari. Sebaiknya dapatkan energi dari asupan karbohidrat kompleks, dan bukan dari karbohidrat simpleks yang bisa berbahaya bagi tubuh.
Aturan baku gizi sehat per hari
Ketika melakukan diet, umumnya orang hanya mengurangi asupan karbohidrat yang masuk dalam tubuh, namun bukan dalam porsi yang tepat. Selain itu, hitungan kalorinya juga tidak tepat. Untuk kebutuhan energi sehari-hari, orang dewasa membutuhkan paling tidak sekitar 1900 kalori yang diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak, dan dibagi dalam tiga kali waktu makan. Untuk mendapatkan gizi yang seimbang dan tepat maka karbohidrat yang dikonsumsi haruslah sekitar 50-60 persen dari total kalori, sisanya 20 persen didapat dari protein, dan 30 persen dari lemak.
"Ini adalah aturan yang tepat untuk gizi seimbang per hari. Ketika diet, jumlah total kalori ini bisa dikurangi sesuai kebutuhan, misalnya sekitar 1700-1800 kalori," beber Saptawati.
Namun, seringkali kesalahan yang dilakukan adalah bukan dengan mengurangi jumlah kalori total per hari, tapi hanya mengurangi asupan karbohidrat, misalnya hanya makan nasi sekali sehari. Padahal meski melakukan diet dengan 1700-1800 kalori, jumlah minimum karbohidrat 50-60 persen dari total kalori tetap harus dipenuhi. "Saat seperti inilah, artinya perempuan tidak melakukan diet dengan tepat. Mereka menderita kekurangan gizi, tapi tidak menyadarinya," ujarnya.
Kekurangan gizi dalam kadar yang ringan bisa mengakibatkan tubuh lemas dan kurang bersemangat. Dalam kondisi yang parah, bisa mengakibatkan mudahnya tubuh terserang berbagai penyakit, sampai terserang marasmus dan kwashiorkor dimana gizi buruk ditandai dengan tubuh yang sangat kurus dan sering sakit.
Banyak orang yang tidak gemuk tetapi memiliki perut yang buncit, padahal lemak di perut lebih bahaya dibanding dengan lemak tempat lain di tubuh. Ada beberapa hal yang harus dihindari bila perut Anda tak ingin buncit.
Perut buncit adalah istilah untuk menggambarkan lemak berlebih yang terdapat di perut. Perut yang membuncit tidak memberi manfaat apa-apa pada kesehatan tubuh.
Sebagian besar perut buncit merupakan dampak dari berat badan yang berlebih, tapi ada juga penyebab lain, yaitu otot perut yang lemah, postur tubuh yang buruk, stres dan kelebihan hormon.
Perut buncit juga bisa menunjukkan adanya masalah gastrointestinal (pencernaan), seperti sembelit, sindrom iritasi usus, penyakit radang usus dan gastroparesis, yaitu jenis kerusakan saraf yang mempengaruhi perut.
Berikut beberapa makanan yang harus dihindari bila tak ingin perut membuncit, seperti dilansir Lifemojo, Jumat (18/3/2011):
1. Makanan gorengan
Makanan yang digoreng dapat memperlambat proses pencernaan sehingga membuat lemak menumpuk di dalam tubuh. Bila tidak ingin perut buncit, sebaiknya konsumsi lemak baik yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA).
Asam lemak ini bekerja melawan lemak visceral abdominal (lemak perut). Beberapa sumber dari asam lemak tak jenuh tunggal adalah minyak zaitun, minyak biji rami, minyak canola, minyak safflower, minyak kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kenari, kacang pinus, pistachio, panggang biji labu dan biji bunga matahari), zaitun, alpukat dan dark chocolate.
2. Garam atau sodium
Garam, bumbu asin dan makanan olahan memiliki kandungan natrium yang tinggi. Asupan makanan asin dalam jumlah yang lebih besar dapat membuat perut membuncit, karena garam dapat menarik air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan retensi air.
3. Minuman berkarbonasi (soda)
Perut adalah titik tertinggi di mana gelembung cola dapat terakumulasi. Selain itu, banyak mengonsumsi minuman soda terutama yang terbuat dari gula buatan, tentunya tidak akan membuat perut rata. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat diubah menjadi lemak lebih cepat dari yang dipikirkan, dan perut akan menjadi gudang dari lemak-lemak tersebut.
4. Makanan berkabohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana dalam makanan dapat dikonversi menjadi lemak sangat cepat oleh tubuh. Jadi kurangilah porsi nasi, roti putih, pasta, dan makanan lain yang mengandung banyak karbohidrat sederhana. Sebagai gantinya, direkomendasikan untuk konsumsi roti gandum utuh dan pasta gandum dengan karbohidrat kompleks.
5. Makanan olahan dengan lemak trans
Lemak trans yang banyak terdapat pada makanan olahan merupakan makanan yang tidak sehat. Selain itu, lemak trans juga bisa membuat perut terlihat buncit.
Langsing dan sehat tanpa obat
Beberapa program diet yang biasanya dilakukan banyak perempuan Indonesia adalah diet karbohidrat. Padahal karbohidrat merupakan sumber utama penghasil energi dalam tubuh. "Menghilangkan atau sangat mengurangi asupan karbohidrat kompleks dari daftar menu sehari-hari, bisa mengurangi satu jenis kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh," tambahnya.
Karbohidrat terdiri atas dua macam yaitu karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti gandum, jagung, umbi-umbian, dan sagu, serta karbohidrat simpleks yang didapatkan dari gula dan pemanis buatan lainnya. Sekitar 45 sampai 65 persen kebutuhan energi harian diperoleh diperoleh dari karbohidrat. Maka diet karbohirat akan menghilangkan asupan karbohidrat kompleks dari menu santapan sehari-hari. Sebaiknya dapatkan energi dari asupan karbohidrat kompleks, dan bukan dari karbohidrat simpleks yang bisa berbahaya bagi tubuh.
Aturan baku gizi sehat per hari
Ketika melakukan diet, umumnya orang hanya mengurangi asupan karbohidrat yang masuk dalam tubuh, namun bukan dalam porsi yang tepat. Selain itu, hitungan kalorinya juga tidak tepat. Untuk kebutuhan energi sehari-hari, orang dewasa membutuhkan paling tidak sekitar 1900 kalori yang diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak, dan dibagi dalam tiga kali waktu makan. Untuk mendapatkan gizi yang seimbang dan tepat maka karbohidrat yang dikonsumsi haruslah sekitar 50-60 persen dari total kalori, sisanya 20 persen didapat dari protein, dan 30 persen dari lemak.
"Ini adalah aturan yang tepat untuk gizi seimbang per hari. Ketika diet, jumlah total kalori ini bisa dikurangi sesuai kebutuhan, misalnya sekitar 1700-1800 kalori," beber Saptawati.
Namun, seringkali kesalahan yang dilakukan adalah bukan dengan mengurangi jumlah kalori total per hari, tapi hanya mengurangi asupan karbohidrat, misalnya hanya makan nasi sekali sehari. Padahal meski melakukan diet dengan 1700-1800 kalori, jumlah minimum karbohidrat 50-60 persen dari total kalori tetap harus dipenuhi. "Saat seperti inilah, artinya perempuan tidak melakukan diet dengan tepat. Mereka menderita kekurangan gizi, tapi tidak menyadarinya," ujarnya.
Kekurangan gizi dalam kadar yang ringan bisa mengakibatkan tubuh lemas dan kurang bersemangat. Dalam kondisi yang parah, bisa mengakibatkan mudahnya tubuh terserang berbagai penyakit, sampai terserang marasmus dan kwashiorkor dimana gizi buruk ditandai dengan tubuh yang sangat kurus dan sering sakit.